keduanya sangat akrab, kemana mana selalu bergandengan tangan |
Kisah ini diambil dari youtube, dimana terjadi di Panggung Impian Tiongkok yang mengadakan show untuk memberikan bantuan dana bagi yang benar benar membutuhkan, kisah ini bermula pada seorang ibu yang berasal dari Ningbo, Zhejiang – Tiongkok, berumur 44 tahun dan anaknya yang bernama Xu Li Hong berumur 17 tahun, dimana anak tersebut adalah penderita Autis. Kepandaiannya setara dengan anak kelas tiga SD.
Anak autis ada sebuah ciri khas, yaitu, pada sampai sang anak mencapai umur tertentu, perkembangan pengetahuan dan cara tindakannya tidak sama dengan anak anak yang lainnya. Dan itu yang membuatnya menderita.
Tetap Tersenyum apapun yang terjadi |
Tetapi ibu ini merasa menjadi seorang ibu yang berbahagia, biarpun lelah dalam merawat anaknya, sang ibu tetap merasa anaknya ini memberikan sangat banyak kegembiraan. Karena sang ibu merasa anaknya bila dibandingkan dengan anak lain yang normal, anaknya lebih pengertian dan sangat baik. Sang ibu merasakan sang anak sudah memberikan banyak kegembiraan bagi dirinya.
tetap menemani anaknya dalam hal apapun |
Ayah sang anak sudah berpisah dengan ibunya selama delapan tahun karena ada perbedaan pendapat tentang cara mendidik anak ini, saat itu sang ibu ingin membawa anaknya ke berbagai tempat untuk dilatih, sedangkan ayahnya tidak setuju, sampai sekarang ayahnya dalam jangka waktu satu atau dua bulan masih bisa menelepon kepada istrinya, mengajak anaknya makan bersama, dan motto sang ibu yang paling hebat adalah, “ setiap orang berhak untuk berbahagia dalam hidupnya”, dia tidak pernah menyalahkan suaminya yang telah meninggalkannya karena dia merasa suaminya berhak untuk meraih kebahagiannya sendiri.
Walau Autis, tetap berprestasi |
Beberapa tahun yang lalu, Xu li hong melihat sebuah film tentang seorang ayah yang berbahagia mempunyai seorang anak autis. Sejak melihat film tersebut, Xu li Hong selalu berkata ingin mencari ayah yang berbahagia, dan ibunya selalu berkata bahwa ayah yang berbahagia berada di tempat yang jauh. Dia bilang “lihat tv bisa lihat dia” itulah yang ada dipikirannya. Lalu supaya bisa ketemu “Ayah yang berbahagia” dia bilang, dia mau berenang seperti ayah di film. Maka sekarang dia sudah menguasai tiga gaya renang, gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas. Tinggal gaya kupu kupu dia tidak bisa, dia berharap bisa bertemu dengan Ayah yang Berbahagia , anaknya ingin mempunyai ayah, sang ibu sangat bersedih karena tidak dapat membantu keinginannya untuk mendapatkan seorang ayah yang bisa menyayanginya.
Juga Bisa Bernyayi |
Sebagai orang tua tunggal, ada hal hal yang tidak bisa di lakukan Sang Ibu untuk menggantikan sosok ayah bagi anaknya. Umpamanya dalam olah raga, Sang Ibu ingin menemaninya, dan Xu Li Hong juga tahu bahwa Ibunya lelah, itu sebabnya Xu Li Hong merasa iri terhadap ayah orang lain yang bisa menemani anaknya main bola, skating, saat sang ibu menemaninya, kakinya terbentur bentur, anaknya ini juga tahu bahwa ibunya tidak tahan dalam menemaninya olah raga, itu sebabnya dia selalu iri lihat ayah teman temannya. Dan dia selalu mengerjakan hal yang tidak bisa kita duga, misalnya ketika ibunya menangis, dia segera menyeka air mata ibunya, dan dia juga sudah pandai membaca koran.
Tetap tersenyum dengan segudang prestasi |
Setelah bercerai 8 tahun lalu dengan suaminya, ibu xu sendirian membesarkan dan merawat anaknya, Supaya anaknya bisa hidup normal sebagaimana anak normal lainnya anaknya juga melanjutkan sekolah, agar tidak dipermainkan orang lain. Empat tahun terakhir Sang Ibu menemaninya dalam seluruh pelajaran, suatu ketika guru olah raga mengatakan Xi Lihong melompatnya tidak tepat, tetapi ibu xu tidak menyerah karena anaknya autis, dia menemaninya berlatih semua latihannya. Kaki anaknya gara gara melompat menjadi bengkak, ibu lantas menggendongnya berangkat sekolah, karena kegigihan dan ketabahan Ibu Xu, Anaknya tidak hanya bisa lompat tali juga bisa berenang, bersepeda, main pingpong, meniup suling dan lainnya. Ibu Xu berkata tahun tahun yang sudah terlewatkan sangat melelahkan, tetapi yang sangat berani anaknya, selama dia percaya bisa, anaknya juga percaya bisa.
Dari Awal Acara Sampai Akhir Acara Terlihat Akrab bergandengan tangan |
Sang ibu datang ke sebuah acara tv show, panggung harapan tiongkok, demi mewujudkan harapannya untuk membuat pusat pelatihan musik untuk anak berkebutuhan khusus. Terutamanya untuk anak autis dan cacat. Dan pusat pelatihan ini berguna bagi kepentingan masyarakat, bukan untuk mencari keuntungan. Ini semua untuk memberi anak anak ini pengajaran gratis musik, sang ibu juga sudah mengumpulkan beberapa persiapan dan sudah mendapatkan rumah yang murah, dan maksud sang ibu datang ke panggung impian tiongkok untuk mendapatkan bantuan dana seperti alat alat musik untuk keperluan buka pusat pendidikan, akhirnya dengan tekat yang kuat dan maksud dan tujuan yang baik, permintaan itu pun di kabulkan. Sang Ibu bisa mewujudkan keinginannya membuka sebuah pusat pelatihan musik untuk anak anak berkebutuhan khusus.
Anak yang Sungguh Manis dan Baik. |
Dalam cerita nyata ini, dapat kita ambil suatu pesan positif, dimana ada kemauan kuat, disitu ada jalan. Tetap berusaha dan jangan putus asa dan menyerah, suatu saat impian anda akan dapat terwujud.
Jangan pernah meremehkan Anak Austis, karena semua makhluk yang melalui pengajaran yang dilakukan dengan sabar dan kemauan yang kuat, tetap membuahkan hasil yang membuat kita terpana. Keep smile and being happy, semangat ya semuanya, tetap saja menjadi manusia yang baik tanpa menyakiti makhluk lain, dalam bentuk apapun itu. Terima kasih.