Pada tahun pertama
vihara didirikan, dia menanamkan dalam dirinya bahwa dia harus belajar cara bangun-membangun. Struktur
utamanya terdiri dari enam toilet dan enam blok pancuran untuk mencuci, jadi
dia juga harus belajar segala sesuatu mengenai perpipaan. Dalam upaya belajar,
dia membawa rancangannya ke toko pipa, merentangkannya di atas meja toko, dan
berkata, “ Tolong!”.
Karena itu adalah
pesanan yang lumayan besar, pria di toko, Fred, tak segan memberikan waktunya
untuk menjelaskan komponen apa saja yang diperlukannya, mengapa diperlukan dan
bagaimana cara memasangnya. Akhirnya dengan segala kesabaran, akal sehat dan masukan
dari Fred, pipa system pembuangan limbah di vihara selesai juga. Petugas
lembaga pengawas kesehatan setempat datang, memberi ujian berat dan
system itu dinyatakan lulus. Pemuda ini senang sekali. Beberapa hari kemudian,
datanglah tagihan untuk semua komponen perpipaan itu. Pemuda itu kemudian
meminta cek dari bendahara untuk pembangunan vihara tersebut dan mengirimkan
cek itu beserta sepucuk surat ucapan terima kasih, terutama Fred yang telah
berbaik hati membantu pembangunan vihara.
Saat itu pemuda ini
tidak menyadari bahwa toko besar itu, dengan banyak cabang tersebar di seluruh
kota Perth, memiliki departemen departemen yang terpisah. Surat pemuda ini
dibuka dan dibaca oleh seorang juru tulis pada salah satu departemen, yang
menjadi tertegun ketika menerima sepucuk surat pujian, lalu segera
menyampaikannya kepada manajer keuangan. Biasanya kalau bagian keuangan
menerima selembar cek beserta sepucuk surat itu pastilah surat yang berisi pengaduan.
Kepala bagian
keuangan juga terkejut dan segera membawa surat pemuda itu kepada direktur
pengelola perusahaan. Sang direktur membaca surat itu dan merasa senang.
Kemudian dia mengangkat telepon di mejanya, menelepon Fred yang berada di
bagian meja penjualan di salah satu cabang perusahaannya dan memberitahunya
tentang surat pemuda
ini yang tergeletak di atas meja kayu mahoni direkturnya.
“Inilah yang kita
cari di perusahaan kita, Fred. Hubungan baik dengan pelanggan! Inilah yang
membuat kita maju.”
“ Ya, Pak.”
“ Anda telah
melakukan pekerjaan yang hebat, Fred.”
“ Ya, Pak.”
“ Saya berharap kita
punya lebih banyak karyawan seperti Anda.”
“ Ya, Pak.”
“ Gaji Anda berapa
ya? Barangkali kami dapat memberikan lebih banyak.”
“ YA, PAK.”
“ Kerja bagus, Fred.”
“ Terima kasih, Pak.”
Sejam atau dua jam
setelah kejadian itu, pemuda ini pergi lagi ke toko tersebut untuk menukar
sebuah komponen yang akan digunakan untuk keperluan lainnya. Ada dua orang
tukang pipa yang berbadan besar, dengan bahu selebar tanki, sedang menunggu
untuk dilayani di depan saya. Namun Fred melihat saya.
“BRAM!” panggilnya
dengan senyum lebar. “ Mari ke sini!”
Saya diperlakukan
seperti VIP. Saya dibawa ke bagian belakang toko, dimana seharusnya pelanggan
dilarang masuk, untuk memilih komponen pengganti yang saya perlukan. Teman Fred
di bagian penjualan memberi tahu Bram tentang telepon yang baru saja diterima
Fred dari sang direktur.
Bram kemudian
menemukan komponen yang dia perlukan, tetapi komponen itu lebih besar dan jauh
lebih mahal daripada komponen yang mau dia tukarkan.
“Berapa saya harus
membatar?” tanya Bram. “ Berapa selisihnya?”
Dengan senyum yang
sangat lebar, Fred menjawab,” Bram, untuk Anda tak ada selisihnya!”
Jadi, pujian bagus
juga untuk alasan financial.