Saat saya masih
seorang guru sekolah, perhatian saya tertarik pada seorang siswa yang mendapat
peringkat terbawah pada ujian akhir tahun dalam kelas saya yang terdiri dari 30
siswa. saya melihat dia tertekan karena nilainya yang tidak bagus, lalu saya
menghampiri dan mengajaknya berbicara.
Saya berkata padanya
"harus ada orang yang berada di peringkat 30 dari 30 siswa di kelas ini.
tahun ini orang itu adalah kamu, kamu yang telah melakukan pengorbanan gagah
berani supaya tak ada seorangpun temanmu menderita malu karena mendapat
peringkat terbawah di kelas ini. kamu sungguh baik, begitu penuh belas kasih.
kamu pantas mendapatkan medali"
Kita berdua tahu
bahwa apa yang saya katakan itu konyol, tetapi dia menyeringai lebar. dia tak
lagi menganggap peringkat terbawahnya sebagai sebuah kiamat. Dia mendapat
peringkat yang jauh lebih baik pada tahun berikutnya, ketika tiba giliran orang lain melakukan
pengorbanan gagah berani.
Sumber :
dapatkan buku ini di toko toko buku terdekat