Donasi : Bank BCA -- No. Rek, 8305-11-8393 --- A/N : ARINI

Petikan Kata-Kata Bhikkhu Uttamo part 3



Petikan Kata
dari Berbagai
Ceramah Dhamma Bhikkhu Uttamo
Kiriman Bodhi Buddhist Center Indonesia
Dari Buku:
Joyful Moments
365 Renungan Bhikkhu Uttamo Mahathera
(2010)




FEBRUARI



1
Kamma juga berhubungan dengan perbuatan saat ini. Apa yang terjadi pada saat ini, itulah yang menentukan kamma kita.


2
Dengan memiliki latihan kemoralan yang kuat, remaja akan lebih mudah menentukan sikap dalam bergaul. Mereka akan mempunyai pedoman yang jelas tentang perbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh dilakukan.

3
Kamma bukanlah nasib, karena masih bisa diperbaiki dan diubah dengan melihat fungsi kamma, karena kamma adalah niat berbuat. Perbuatan itulah yang paling penting!

4
Selama seseorang masih memerlukan pihak lain untuk mengendalikan dirinya sendiri, selama itu pula ia akan berpotensi melanggar peraturan bila si pengendali tidak berada di dekatnya.

5
Penghormatan, selain sebagai sarana mengurangi keakuan, juga untuk membiasakan seseorang agar dapat mengenal budi baik orang lain

6
Selain melakukan sendiri, seseorang hendaknya juga mau menganjurkan orang lain melakukan kebajikan yang sama dengan yang telah dilakukannya sendiri.

7
Dengan seringnya melakukan pelimpahan jasa akan mengkondisikan penanaman kamma baik yang cukup banyak pula untuk semua pihak.

8
Seseorang tidak akan pernah mampu untuk hidup sendirian dalam dunia. Ia pasti membutuhkan pihak lain untuk saling membantu. Oleh karena itu, apabila telah disadari bahwa orang tidak dapat hidup sendirian maka orang akan mampu mengurangi rasa keakuan, mengikis kesombongan, orang akan dapat hidup hormat-menghormati. Orang akan menghormati mereka yang patut memperoleh penghormatan.

9
Apabila seseorang dapat merenungkan dan menyadari bahwa setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, maka ia akan melihat dirinya sama dengan orang lain.

10
Menyakiti hati serta membuat sedih orangtua adalah merupakan kamma buruk, walaupun sesungguhnya dalam hal ini orangtua memiliki pandangan yang salah.

11
Hukum Kamma akan berlaku apabila seseorang bertindak dengan didahului adanya niat.

12
Pada saat memberikan uang kepada pengemis, hendaknya ia tidak lagi berpikir tentang kondisi pengemis yang tidak mampu atau hanya merupakan profesi. Pikiran ini akan mengurangi nilai kebajikan yang sedang dilakukan. Lebih baik ia memutuskan secara tegas untuk memberi kepada pengemis itu atau ia tidak akan memberinya, tanpa harus memperhatikan latar belakang si pengemis tersebut.

13
Dengan kebaikan perilaku seseorang, nama baik seluruh keluarga juga akan terangkat.

14
Hendaknya seseorang lebih mengutamakan kecantikan batin daripada kecantikan jasmani.

15
Kebajikan sesungguhnya tidak harus dibatasi oleh waktu dan ruang.

16
Sesungguhnya seorang umat Buddha telah melaksanakan/melakukan penghormatan dengan melaksanakan Ajaran Sang Buddha.

17
Penghormatan yang tidak berisi permintaan ini adalah merupakan penghormatan tertinggi dalam Buddha Dhamma.

18
Seseorang hendaknya bisa selalu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, bukan hanya ingin memaksakan kehendak.

19
Dengan mengubah pernyataan menjadi pertanyaan, orang yang tidak sependapat dengan kita tersebut akan merasa diajak berpikir bersama dan tidak merasa digurui.

20
Perasaan sombong dapat timbul dalam diri seseorang karena ia hanya mengingat kelebihan diri sendiri serta memandang orang lain dari sudut kelemahannya.

21
Pertengkaran sesungguhnya bukan merupakan satu-satunya cara untuk menyelesaikan perbedaan pendapat.

22
Orang yang hidup berbahagia walaupun ia melakukan banyak kejahatan dan pelanggaran sila adalah orang yang sedang memetik buah kamma baik yang pernah ia lakukan sebelumnya.

23
Ketika seseorang sedang ber-namaskara kepada Buddha rupang maupun yang lain, dalam hati mengucapkan “Buddham, Dhammam, Sangham… saranam gacchami…” (aku bernaung pada Buddha, Dhamma, Sangha), bukan meminta ataupun memohon. Permohonan kepada arca apapun juga sebenarnya dapat diartikan sebagai “menyembah berhala”.

24
Sikap rendah diri dapat timbul karena orang hanya selalu mengingat kekurangan diri sendiri dan melihat orang lain dari sudut kelebihannya.

25
Terdapat berbagai tingkat surga di alam kehidupan ini. Orang yang banyak mengembangkan kebaikan pasti memiliki kondisi untuk terlahir kembali di alam surga. Semakin banyak kebajikan yang dilakukannya, semakin tinggi pula surga yang akan menjadi tempat kelahirannya.


26
Seperti seorang pelari maraton yang mengerti tugasnya untuk berlari dan terus berlari sampai akhirnya ia tiba di garis Finish, hendaknya ia tidak lagi hanya berhenti di tengah perjalanan serta melakukan berbagai perenungan yang akan membuang waktu serta kesempatan berharga yang dapat dicapainya.

27
Seorang umat Buddha harus menjadi teman untuk mereka yang sedang mengalami kesedihan.

28
Orangtua hendaknya menjadi sahabat anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya, sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan masalahnya kepada orangtua.

29
Ucapan sebaiknya berisikan kalimat yang menyejukkan serta menyenangkan batin semua pihak yang mendengarnya.



http://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/kiriman-rofin-bodhikusalo/



Comments
0 Comments
>

Arini