Dari:
Linda,
Namo Buddhaya,
Bagaimana
caranya membersihkan pikiran kita dari kemarahan, karena seringkali
lingkungan
kita sebagai penyebab kemarahan dan kebencian yang tak dapat kita
hindari?
Terima
kasih
Jawaban:
Kemarahan akan
timbul karena keinginan kita tidak sesuai dengan kenyataan.
Semakin besar
perbedaan antara keinginan dan kenyataan, maka orang cenderung
akan makin
marah.
Kalau sudah
mengerti hal ini, untuk mengatasi kemarahan adalah dengan mengenali
keinginan
sendiri sehingga bisa ditentukan: apakah memang sudah waktunya
keinginan itu
diwujudkan, atau masih perlu usaha untuk mencapainya, atau mungkin
malah
meninggalkan sama sekali keinginan tersebut, serta hal lainnya yang
berhubungan
dengan keinginan tersebut.
Dengan
mempelajari keinginan itu sendiri dan berusaha menyesuaikannya dengan
kenyataan yang
ada, maka kemarahan akan bisa dikendalikan bahkan bisa
dilenyapkan.
Hal ini juga
termasuk kemarahan terhadap lingkungan. Sesungguhnya lingkungan
tidak pernah
membuat kita marah. Mereka adalah netral. Yang berbeda adalah sikap
batin atau
pikiran kita dalam menghadapi kelakuan mereka. Kalau keinginan kita
terhadap
mereka tidak sesuai dengan kenyataan, maka timbullah marah kita kepada
mereka. Kalau yang
terjadi sebaliknya, maka kita akan tidak marah lagi.
Perbedaan
keinginan ini bisa dikenali dari sikap kita menghadapi kesalahan yang
sama pada dua
teman yang berbeda, misalnya. Kita akan bisa memaklumi kesalahan
yang dilakukan
oleh teman yang kita sukai, namun, kita menjadi marah kepada teman
yang tidak
kita sukai, padahal semua sikap itu untuk kesalahan yang serupa.
Dengan
demikian, kesalahan adalah netral, yang berbeda adalah pikiran kita sendiri.
Agar dapat membersihkan
pikiran dari kemarahan, yang utama adalah menyadari
bahwa
kemarahan berasal dari keinginan kita sendiri, sehingga kita harus dapat
menguasai
keinginan itu. Salah satu cara sederhana untuk menguasai kemarahan
adalah dengan
sering mengembangkan pikiran cinta kasih. Pengembangkan pikiran
cinta kasih
ini dapat dilatih dengan sering mengucapkan sebanyak mungkin dalam
hati
kalimat:'Semoga semua mahluk berbahagia'. Semakin sering mengucapkan
kalimat itu
akan mempercepat kemampuan seseorang untuk mengendalikan bawah
sadarnya
sehingga tidak mudah marah
Hal ini bisa
dicapai karena dengan sering mengucapkan kalimat cinta kasih tersebut,
pikiran juga
secara bertahap akan terisi dengan cinta kasih. Dengan demikian, bila
ada orang yang
tidak memenuhi harapan kita, maka lama kelamaan dalam pikiran
akan timbul
secara otomatis kalimat:'Semoga dia bahagia dengan sikapnya itu.'
Semakin banyak
bisa memaklumi perbedaan dan kekurangan setiap orang yang
berada di
sekitar, maka semakin sabar pula sikap kita.
Oleh karena
itu, mengendalikan kemarahan membutuhkan waktu dan keuletan untuk
mengatasi diri
sendiri.
Semoga saran
singkat ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan cinta kasih
sehingga
menumbuhkan kesabaran.
Salam metta,
B. Uttamo
Sumber :
KUMPULAN 50
TANYA JAWAB (1)
Di Website
Buddhis ‘Samaggi Phala’
Oleh Bhikkhu
Uttamo
0 komentar:
Terima Kasih sudah mengunjungi Blog Ar,
Harap Komentar yang sopan.
Terima Kasih Banyak
Keep Smile and be Happy
Arini Ng