Donasi : Bank BCA -- No. Rek, 8305-11-8393 --- A/N : ARINI

Hukum Sebab Akibat Suami Istri


Tiada hutang tiada tagihan, tanpa jodoh tak mungkin berkumpul

Kebayakan perempuan membenci pasangan hidupnya, jarang yang tidak.


Mengapa seorang istri lebih banyak mengeluh?
Karena pada saat dia dinikahkan ke calon suaminya, maka detik itu juga sang istri telah menyerahkan seluruh jiwanya ke suaminya. setelah  menikah, tugasnya adalah mencintai keluarga, mencintai suami dan anak anaknya, bersusah payah demi keluarga. tapi diakhir cerita, sang suami tidak pernah bertutur kata yang baik!

Ada suami yang seumur hidupnya tidak pernah bertutur kata yang baik. tidak pernah berkata:"istriku, maaf ya... telah merepotkanmu!"

Bahkan ada sang istri yang sudah sibuk kerja seharian, berpikir ingin bermanja manjaan dan mendengar kata kata yang menghibur hati dari sang suami! dan berkata ke suami :"Suamiku..., hari ini aku begitu banyak kerja, cape sekali!"

Lalu, apa reaksi dari sang suami? suaranya bak halilintar yang menggelegar. "Siapa yang tidak cape kerja? demi hidup. kamu capek, orang lain enggak capek!!"

Satu kalimat saja sudah bisa membuat sang istri menangis pilu merasa tersakiti yang amat sangat. sampai di dalam kamar pun masih terus menangis dengan pilunya. Dalam hari berpikir: "Benar-benar makan hati!" hiks! Kenapa bisa dapat orang yang gak punya perasaan, tak pernah bicara lembut." awalnya kepingin dihibur, kalau gak dapat ya gak apa apa! malahan harus terima amarahnya!

Menikah dengan pria yang tak bisa berkata lembut atau dengan pria yang kepala batu, atau dengan pria yang suka berkeluyuran. sang istri yang dirumah pasti sedih dan tersiksa.

Wahai sang istri!
Pahamilah setelah mempelajari kebenaran ini. 
Kebenaran yang bagaimana?

Wahai sang istri, anda berhutang dengannya di kehidupan lampau dan hari ini baru bisa menikah dengannya! anda hari ini menikah dengan si A atau si B, kenapa Anda tidak menikah dengan si C?
Karena anda berhutang karma ke dia. oleh karena itu, tiada hutang tiada tagihan, tak ada jodoh, tak mungkin ketemu!

Ada orang berkata:" aku tidak berhutang karma ke suamiku, dia sangat baik terhadap aku. yang jadi suami pun bisa berhutang karma ke istrinya. tanpa ikatan sebab jodoh tidak mungkin terbentuk sebuah keluarga.

Bagaimana melunasi hutang karma?

Ada istri yang memarahi suaminya, “Kenapa aku bisa menikah dengan manusia tak berguna seperti kamu,apapun tidak bisa!” bahwasanya, suaminya sangat tak berguna.  “semua hal akulah yang pergi menyelesaikannya, benar benar capek hidupku!”

Seandainya anda menikah dengan seorang bodoh, itu dikarenakan di kehidupan lalu, dia 
membantumu terlalu banyak. oleh karena itu, hari ini anda harus mengembalikannya kembali
. Ini bukan karena nasip anda malang, tapi benih yang anda tanam pada kehidupan lalumu, hari ini telah berbuah. Anda sendiri yang menanam benihj benih karma di kehidupan lampau, maka di kehidupan sekarang anda harus menanggungnya. terimalah dan tunaikanlah..

"Terima maka selesailah!

Dengan begitu baru bisa menyelesaikan  hukum karma ini, setelah anda sampai dirumah, terimalah dengan hati dan pikiran yang tenang, mulai hari ini, janganlah membencinya lagi, dia itu di kehidupan lampau adalah hutang dosa karmamu. jadi di kehidupan sekarang anda harus menanggungnya.

Setelah anda mengerti hukum sebab akibat, masih bisa menyalahi orang lain?

Seorang istri bisa menikah dengan suami yang bagaimana, itu sudah merupakan takdirmu.
Orang yang kita temui hari ni, semuanya sudah digariskan oleh takdir, adalah benih yang kita tanam pada kehidupan lampau! hari ini baru bisa memetik hasil yang demikian. Ikhlaskanlah, tak ada sebab tak ada akibat, tanpa jodoh tak mungkin berkumpul, kehidupan lalu berhutang kepadanya, kehidupan sekarang baru bisa menikah dengannya.

Katakanlah suamimu sangat baik, lalu anda bilang anda tidak berhutang padanya. tetapi anda berhutang pada ibu mertuamu. Di kehidupan sekarang menantu dan mertua selalu tak akur, ini semuanya adalah ikatan jodoh buruk di kehidupan lampau. maka sekarang baru bisa ketemu lagi.

Ada mertua yang menggerutu," aku telah habiskan begitu banyak uang ke anakku demi menikahi dia, tapi akhirnya, dia begitu jahat kepadaku. benar bener makan hati... malang sekali nasipku!

Sebenarnya itu bukan malang, tapi uang yang anda habiskan itu untuk mengundang musuh lampaumu tinggal bersamamu. bukan sial atau malang, jikalau kamu dan dia tidak ada ikatan jodoh masa lampau, tak mungkin bisa jadi menantumu. Bukankah dia yang meresahkanmu, tapi kamulah yang menanam bibit terebut, maka hari ini baru bisa memetik buahnya.

Tak sedikitpun saudara sekandung pun bisa bermusuhan! ini semuanya berhubungan dengan hukum karma! . Tak ada hutang tak mungkin ditagih, tak ada dendam tak mungkin berkumpul.

Mengapa ada keluarga yang sangat rukun dan harmonis, saling menghormati?
Mereka semuanya adalah jodoh baik! mereka juga sedang melunasi ikatan sebab jodoh baik...

Melunasi hutang karma dengan ikhlas dan tidak membuat dosa baru. hari ini, anda harus memahami hukum sebab akibat dengan jelas, sampai dirumah jangan lagi kecewa, bertemu dengan siapapun adalah sebab jodoh!

Ikhlaskanlah, rendahkan hatimu, turunlah dari tempat yang tinggi, sebagai seorang istri, anda jangan jadi merasa minder dan rendah hati dan juga jangan jadi manusia galak!

Harus dipahami, karena ada hutang karma ke dia, hari ini baru bisa menikah dengannya. dan janganlah ngoceh tak karu karuan, sudah bertahun tahun hidup dengannya. Anda tahu jelas sifat suamimu, bahkan anak anakmu sangat tersiksa  dengan temperamenmu yang mengerikan.. Gara gara temperamenmu yang membara, mereka sangat tersiksa juga...

Setiap ketemu, langsung marah marah, komplain ini dan itu!, mereka juga tidak pernah merasakan kehangatan seorang ibu dan anda sendiri juga tidak bahagia...

Hari ini, sudah saatnya sadar...
Orang orang yang ada disekitar kita, ada yang datang untuk menagih hutang, membayar hutang, membalas budi dan membalas dendam, semuanya adalah orang orang yang berjodoh dengan kita.

Ada anak yang sejak kecil sakit melulu, sampai bisnis anda bangkrut atau seseorang yang pembangkang, suka mukul dan lawan orang tua. Anak yang demikian adalah anak yang datang untuk menangih hutang, karena di kehidupan lampau anda berhutang nyawa dengannya. Jikalau di kehidupan lampau, anda menipu harta benda orang, maka di kehidupan ini, mereka terlahir  sebagai anda anda yang datang untuk menangih hutang.

Ada anak yang suka sakit semasa kecil, sampai keuangan rumah tangga pun habis untuk pergi berobat. Tapi setelah dewasa masih gak tahu berbakti pada orangtua lagi, anak yang demikian, jangan menyimpan dendam dan membencinya. cuma bisa dilayani dengan cinta kasih, karena anda berhutang banyak padanya di kehidupan lampau. Janganlah lagi naik pitam, karena karma masa lampaumu belum selesai, anda masih terus menerus membuat karma baru.

Anda tidak berniat untuk membayar hutang karmamu di kehidupan ini, maka dikehidupan yang akan datang, hutang berlipat ganda. dan anda akan dipaksa untuk melunasi hutang karma tersebut.
Sadarlah! kebencian tidak bisa menyesaikan masalah. perlakukan semua orang dengan kasih, karena mereka datang untuk menyelesaikan sebab jodoh masing masing.

Buddha bersabda:"Semua makhluk hidup adalah sama"

Suamimu bukanlah sebuah properti  pribadi.
Dikarenakan dia ada ikatan jodoh denganmu di kehidupan lalu maka di kehidupan sekarang dia datang untuk menyelesaikan sebab jodoh tersebut. Anak juga bukanlah sebuah properti pribadi, mereka juga umat manusia, cuma saja mereka ada saling hutang denganmu. Ada yang datang untuk membayar hutang karma dan ada juga yang datang  untuk menagih  hutang, semuanya tak lepas dari ikatan sebab jodoh. Anda harus benar benar memahami inti dari dharma ini, dengan demikian baru bisa terbuka kebijaksanaanmu. Hatimu baru bisa tidak tercekat oleh suami dan anak anakmu.

Mengapa buddha mau anda berikhlas?
Agar anda tidak menganggap suamimu bagaikan properti milik pribadi.
Dikarenakan kalian ada ikatan jodoh sebab jodoh masa lampau, maka hari ini baru bisa berbuah, apa itu lenyapnya sebuah ikatan jodoh?

Semua orang pun tahu, jikalau sebab jodoh selesai, maka satu persatu pun akan berpisah.
Anda mengikhlaskannya, itu berarti anda mendapatkannya.
Lepaskanlah ketercekatan hati pada suamimu, jangan cuma menganggap dia sebagai "suami" doang! dia juga umat manusia.

Dikarenakan ada ikatan sebab jodoh masa lampau.  Belum jelas apakah sebab jodoh yang baik atau yang buruk, Anda harus lebih mengasihinya dan berkorban untuknya. Sesampai dirumah, kerjakanlah pekerjaan rumah, jangan mengeluh lagi. Berkeluh kesah bisa membahayakan diri, jika belum bisa berikhlas dalam rumah tangga. Anda masih dalam samsara, walaupun rajin belajar kebuddhaan..

Hari ini anda sudah mengerti, bahwasanya semua umat manusia yang datang kedunia adalah untuk melunasi sebab jodoh mereka, setelah sampai dirumah, kuatkanlah batin dan imanmu..
Disisi lain, harus lebih baik kepadanya, berkorban untuknya dan lebih bercinta kasih kepadanya. Membuat hari harinya semakin indah dan semakin bahagia...Membuat hidup orang orang menjadi bahagia , itulah inti belajar kebuddhaan.

Sama halnya terhadap anak, juga harus bisa berikhlas terhadap mereka.. Jangan terlalu tercekat terhadap mereka, bereskan sarapan pagi mereka, agar mereka bisa merasakan kehangatanmu dan bahagia setiap saat. Lalu membawa mereka kesekolah, sehabis itu hatimu harus bisa diikhlaskan , jangan mengkuatirkan mereka lagi.

Saat itu juga hati harus bersatu dengan Buddha, jikalau anda berhasil dalam kebuddhaan, maka mereka juga mendapat pancaran kasihnya.

"Keikhlasan " sejati sebenarnya adalah "memperoleh kembali"

Bisa mengikhlaskan mereka dan satu niat belajar kebuddhaan, disaat detik detik terakhir anda baru bisa mencapai kebahagiaan sempurna. Anda meninggal dengan sangat kudus dam wajah berseri seri, biarkan suami dan anak anakmu menyaksikan fenomena ini. Pada akhirnya, mereka pun bisa ikut belajar dan mencapai kebuddhaan bersama sama denganmu, ini namanya ikhlas sejati, kasih abadi atau MAHA KASIH"  disaat anda mencapai kebuddhaan, saat itu juga mereka bisa ikut terselamatkan ke pantai bahagia,, karena "berikhlas:adalah "memperoleh kembali.."

sumber : 
https://web.facebook.com/majalahberita855/videos/1730533670533328/

Comments
0 Comments
>

Arini