Donasi : Bank BCA -- No. Rek, 8305-11-8393 --- A/N : ARINI

PENGGUNAAN PARITTA DALAM UPACARA - WISUDA UPASAKA/UPASIKA









WISUDA UPĀSAKA/UPĀSIKĀ


1. Pandita membimbing calon upāsaka/upāsikā melakukan pūjā
kepada Sang Tiratana dengan menyalakan lilin dan dupa di altar,
kemudian bernamaskāra tiga kali dengan mengucapkan kalimatkalimat
Namakāra Gāthā.


2. Calon (dalam wisuda bersama, calon tertua mewakili)
mempersembahkan lilin, dupa dan bunga yang disusun dalam satu
talam kepada bhikkhu yang akan memberikan tuntunan Tisaraṇa
dan Pañcasīla, kemudian bernamaskāra tiga kali (tanpa
mengucapkan Namakāra Gāthā).

3. Calon mengucapkan kalimat pernyataan dalam bahasa Pāli dan juga
terjemahannya sebagai berikut :
Esāhaṁ bhante, sucira-parinibbutampi,
Taṁ Bhagavantaṁ saraṇaṁ gacchāmi,
Dhammañca bhikkhu-saṅghañca.
Upāsakaṁ (upāsikaṁ) maṁ bhante dhāretu,
Ajjatagge pānupetaṁ saraṇaṁ gataṁ.


Bhante, saya mohon kepada Sang Buddha, yang walau pun telah lama
Parinibbāna, bersama Dhamma dan Saṅgha menjadi Pelindung saya.
Semoga Bhante mengetahui, bahwa sejak hari ini sampai selama-lamanya
saya adalah upāsaka (upāsikā), yang telah menerima Tisaraṇa sebagai
Pembimbing saya.

(Bhikkhu memberikan tuntunan Tisaraṇa dan Pañcasīla. Calon
mengikuti apa yang diucapkan bhikkhu kalimat demi kalimat).

4. Bhikkhu memberikan wejangan Dhamma, dilanjutkan dengan
percikkan air pemberkahan kepada upāsaka/upāsikā baru.

5. Upāsaka/upāsikā baru bernamaskāra tiga kali (tanpa mengucapkan
Namakāra Gāthā) kepada bhikkhu yang telah memberikan tuntunan
Tisaraṇa dan Pañcasīla; kemudian ditutup dengan namaskāra tiga
kali kepada Sang Tiratana dengan mengucapkan Namakāra Gāthā.



Comments
0 Comments
>