
Terlalu berlebihan berharap untuk hidup tanpa rasa sakit,
Adalah salah berharap untuk hidup tanpa
rasa sakit,
Karena rasa sakit adalah pertahanan tubuh kita.
Tak peduli seberapa
tak sukanya kita,
Dan tak ada yang suka rasa sakit,
Rasa sakit itu penting,
Dan
kepada rasa sakitlah kita harus berterima kasih.
Bagaimana lagi kita
bisa tahu,
Untuk menarik tangan kita dari api?
Jari kita dari belati?
Kaki kita
dari duri?
Jadi rasa sakit itu penting
Dan kepada rasa sakitlah kita harus
berterima kasih.
Namun,
Ada sejenis
rasa sakit yang tak ada gunanya,
Itulah rasa sakit kronis,
Itulah pasukan elite
rasa sakit yang bukan untuk pertahanan,
Itu adalah kekuatan yang menyerang.
Penyerang
dari dalam,
Penghancur kebahagiaan pribadi,
Penyerang ganas bagi kemampuan
pribadi,
Penyerbu tak kenal lelah bagi kedamaian pribadi,
Dan, pelecehan
berkelanjutan bagi hidup!
Rasa sakit kronis
adalah aral rintang terberat bagi pikiran.
Kadang rasa sakit itu nyaris
mustahil untuk dilampaui,
Namun, kita harus tetap mencoba,
Dan mencoba,
Dan
mencoba,
Sebab jika tidak, ia akan menghancurkan kita.
Dan Dari pertempuran
itu akan muncul hal-hal yang baik,
Kepuasan penaklukan rasa sakit.
Pencapaian
kebahagiaan dan kedamaian,
Pada kehidupan sekalipun darinya.
Itu sungguhlah suatu
pencapaian,
Pencapaian yang sangat istimewa, sangat pribadi,
Rasa akan kekuatan,
Kekuatan
batiniah,
Yang harus dialami untuk bisa dipahami.
Jadi, kita semua
harus menerima rasa sakit,
Sekalipun rasa sakit yang merusak.
Karena itu
bagian dari segala sesuatu,
Dan pikiran dapat mengatasinya,
Dan pikiran akan
menjadi lebih kuat dalam mengalaminya.
~ Jonathan
Wilson-Fuller~
Alasan untuk
menyertakan puisi diatas, atas perkenan dari penulisnya, adalah karena puisi
tersebut ditulis oleh Jonathan pada saat dia baru berumur 9 tahun!