Donasi : Bank BCA -- No. Rek, 8305-11-8393 --- A/N : ARINI

Mengapa kita selalu takut akan sesuatu yang belum terjadi? Apakah itu salah satu kotoran batin atau sebuah persepsi bawah-sadar?




Pertanyaan :
Chia Yin: Mengapa kita selalu takut akan sesuatu yang belum terjadi? Apakah itu salah satu kotoran batin atau sebuah  persepsi bawah-sadar?



Jawaban :
Ajahn Brahm: Banyak manusia senang merasa takut. Mereka senang mendengar cerita hantu. Anda ingin mendengar cerita hantu?

Saya sering memimpin upacara perkabungan di Australia. Ada orang yang telah bekerja di rumah duka seumur hidupnya. Di rumah duka, Anda bekerja mengurusi semua peti mati ini. Saya bertanya kepadanya, "Anda pernah melihat hantu?" “Ya”, jawabnya.

"Jadi, apa cerita hantu paling menakutkan yang bisa Anda ceritakan kepada saya?" Di Australia, mereka punya mobil yang khusus untuk mengangkut peti mati. Namanya hearse. Kadang, ada banyak perkabungan dalam satu hari. Namun demi kepentingan  keluarga yang berkabung, tiap perkabungan, mereka membersihkan mobil peti mati luar-dalam. Mereka menyewa satu orang, itu saja yang ia lakukan, membersihkan mobil peti mati. Ia baru saja selesai membersihkan bagian dalam. Ia menutup pintu dan jendela. Ia baru membersihkan bagian luar ketika sesuatu yang aneh terjadi. Dari dalam mobil muncul kabut. Kabut itu menyelimuti seluruh bagian dalam mobil. Dari jendela tampak kabut di dalam mobil. Lalu, muncul cap telapak tangan di seluruh jendela. Cap telapak manusia, atau mungkin bukan manusia. Ada sesuatu yang berusaha keluar. Seram sekali! Lalu, yang kabur justru pria yang semestinya membersihkan mobil. Jadi hati-hatilah, meski mereka seharusnya menaruh peti mati ke kuburan, kadang masih ada yang mau keluar dari sana. Anda ingin bekerja di tempat seperti itu? Itulah sebabnya mereka harus mengeluarkan uang begitu banyak dalam perkabungan, karena mereka membayar orang melakukan pekerjaan ini. Orang senang ditakut-takuti, sekalipun saat tidak ada yang perlu dicemasi. Anda menemukan sesuatu untuk dicemasi. Saya pikir itu karena orang-orang takut dengan kedamaian. Saat kedamaian datang dalam kehidupan Anda, terlalu banyak di antara orang-orang malah menghancurkannya. Cobalah jika Anda bisa memahami sebabnya, mengapa kita senang merasa takut, ditakut-takuti.

Lalu, berapa banyak dari Anda yang menemui peramal nasib? B-O-D-O-H. Pernah, bertahun-tahun yang lalu, pada ulang tahun saya.... Sungguh sulit memberi kado bagi bhikkhu, kami tak menginginkan apa-apa. Maka ada orang yang punya ide sangat bagus, “Saya akan memberikan ramalan bintang untuk Ajahn pada hari ulang tahunnya!” Lalu, pada hari ulang tahun saya, ia berupaya dan mendapatkan ramalan bintang untuk setahun ini. Ia memperolehnya dari peramal yang sangat hebat, ini menghabiskan banyak uangnya. Ia bilang, "Ajahn Brahm, ini akan terjadi setahun ini. Siapa pun yang lahir tanggal ini, maka tahun ini adalah tahun yang amat sangat bagus untuk menjalin asmara.” Padahal saya ini bhikkhu. Setelah itu, saya tidak memercayai ramalan bintang. Buang-buang uang saja. Itulah sebabnya orang cemas. Mereka ketagihan pada kecemasan dan takut pada kedamaian.


dijawab oleh Ajahn Brahm selama Tour d’Indonesia 2015.
https://www.facebook.com/ehipassikofoundation/

Comments
0 Comments
>

Arini