Sebuah Iklan dari Asuransi dari Thailand yang sungguh menggugah hati, yang mengisahkan tentang seorang laki laki yang sangat peduli dengan lingkungannya. Sepanjang hari harinya di lewati dengan berbuat baik sebanyak banyaknya, namun dia sendiri tidak menyisakan apa apa untuk dirinya sendiri, hari demi hari dia lewati dengan tetap berbuat baik dan pada akhirnya dia melihat hasil dari perbuatan baiknya itu.
Satu persatu perbuatan baiknya itu menampakkan hasil, seperti anak pengemis yang telah dia bantu akhirnya bisa bersekolah, dan saat itu adalah saat yang paling menggembirakan bagi dirinya, dan dia tampak sangat bahagia dengan itu.
sekedar kata perenungan bagi kita :
Apa yang dia dapat sebagai balasan dari melakukan perbuatan baik itu setiap hari?
Dia tidak mendapatkan apa apa.
Dia tidak akan menjadi lebih kaya.
Tidak akan muncul di televisi.
Tetap menjadi orang yang tidak di kenal.
dan tidak sekalipun menjadi lebih terkenal.
Apa yang dia terima adalah perasaan.
Dia adalah Bukti dari kegembiraan.
Menerima pengertian yang mendalam.
Merasakan cinta.
Merasakan apa yang tidak bisa di beli dengan uang.
Membuat Dunia menjadi lebih indah.
dan dalam hidup anda
Apa yang paling kamu inginkan?
Teman teman semuanya,
ini adalah pengalaman saya sendiri.
Terkadang kita berbuat baik, tetapi orang orang berpikir kita berbuat baik kepadanya karena mengharapkan balasan.
dan itu sangatlah menyakitkan bagi saya.
Seringkali saya akan merasa sedih jika seseorang berpikir bahwa saya berbuat baik karena mengharapkan balasan dari dirinya.
Tidak, teman teman,
Berulang kali, saya menerima balasan yang tidak setimpal dengan perbuatan baik saya kepada teman saya, atau saudara saya, tetapi sebagai seorang Buddist, saya tidak pernah mempermasalahkannya. Karena ketika saya menolong sesama, saya sudah menerima upahnya, yaitu kebahagiaan yang tidak dapat di beli dengan uang.
karena.... Begitulah sesungguhnya manusia. penuh dengan perhitungan untung dan rugi.
Mungkin dia belum tercerahkan dengan dhamma Buddha dan dia tidak mengetahui bagaimana sebaiknya bersikap sebagai manusia yang sudah mempelajari Dhamma, atau hanya dia belum beruntung untuk mempelajari Dhamma. Jadi dia tidak tau bagaimana seharusnya bersikap sebagai manusia yang sesungguhnya. Sudah seharusnya saya merasa kasihan kepadanya bukan malah mempermasalahkan sikapnya.
Bagaimana dengan anda?
Masih ingin berhitung untung rugi dengan apa yang kamu berikan kepada orang lain?
Semoga dengan menonton video ini, anda bisa tercerahkan. semoga anda bahagia, Namo Buddhaya.
ini video nya,silahkan menonton ya