Donasi : Bank BCA -- No. Rek, 8305-11-8393 --- A/N : ARINI

Petikan Kata-Kata Bhikkhu Uttamo part 11


Petikan Kata

dari Berbagai
Ceramah Dhamma Bhikkhu Uttamo
Kiriman Bodhi Buddhist Center Indonesia
Dari Buku:
Joyful Moments
365 Renungan Bhikkhu Uttamo Mahathera
(2010)

OKTOBER



1
Penyebab adanya ketidakpuasan hanyalah karena keinginan sendiri yang tidak terkendali. Oleh karena itu, apabila seseorang dapat mengendalikan keinginannya maka ketidakpuasannya pun dapat segera diatasi. Lalu, akhirnya Dhamma memberikan jalan keluar untuk mengatasi dan mengendalikan keinginan.


2
Semakin seseorang menghormati Sang Buddha, seharusnya ia akan semakin baik pula perilakunya (bertindak, berbicara dan berpikir).


3
Orang bijaksana yang mampu memilih hal baik di antara banyak hal yang buruk, ia akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan lahir dan batin.

4
Sesungguhnya, dengan melaksanakan hidup sesuai dengan Dhamma, kebahagiaan pasti akan dapat dirasakan.

5
Semakin banyak umat Buddha membaca paritta, diharapkan semakin baik pula perilakunya.

6
Kamma adalah milik pribadi. Ia yang menanam, ia pula yang akan memetiknya.

7
Tujuan pelepasan makhluk adalah agar para makhluk tersebut terbebas dari bahaya dan bencana yang dapat mengancam kehidupannya.

8
Agar tidak mengalami ketakutan pada kematian, maka seseorang haruslah selalu merenungkan pengertian bahwa hidup adalah tidak kekal.

9
Munculnya perasaan suka maupun duka dalam menghadapi perubahan adalah hasil pikiran kita sendiri.

10
Dengan selalu mampu memberikan maaf kepada siapapun juga, maka hilanglah rasa benci dari batinnya.

11
Orang yang telah berbahagia dalam kehidupan ini diibaratkan seperti orang yang memiliki air dalam jumlah banyak (tetapi) dengan sedikit garam, asinnya hampir tidak terasa.

12
Kerelaan digunakan untuk menyesuaikan harapan kita agar sama dengan kenyataan dan dapat menerima kenyataan.

13
Kebahagiaan adalah urusan pribadi yang tidak dapat diukur oleh orang lain.

14
Apabila kita sudah mengerti (tentang) adanya kekurangan dan kelebihan pada setiap makhluk, maka kita hendaknya mulai merenungkan penyebab perbedaan ini muncul.

15
Membahas masa lampau memang sulit. Dibahas pun tidak akan menyelesaikan masalah, malah mungkin menimbulkan masalah baru. Oleh karena itu, sekarang yang paling penting adalah bagaimana menyelesaikan masalah atau kesulitan yang timbul dalam kehidupan kita saat ini, tanpa harus mencari kambing hitam, karena kesulitan dan permasalahan adalah bagian dari buah kamma.

16
Hendaknya seseorang tidak dengan seenaknya saja menyia-nyiakan kebahagiaan dan kesempatan dalam hidupnya dengan melakukan kamma buruk (atau digambarkan seperti menambah sejumlah garam ke dalam air), sebab meskipun memiliki air kebajikan dalam jumlah yang banyak, apabila terus ditambah dengan garam kejahatan maka lambat laun perbandingannya pun semakin kecil dan buah kejahatan akan menimbulkan penderitaan padanya.

17
Makin besar keinginan untuk mengubah kenyataan, makin besar pula penderitaan dan kekecewaan yang akan dirasakan.

18
Tidak akan ada kekecewaan di kala menderita, tiada kesombongan di kala suka, karena orang yang telah menyadari bahwa segala suka dan duka yang dialaminya adalah hasil perbuatannya sendiri.

19
Orang yang mempelajari Dhamma hendaknya telah mampu mengubah perilaku dan sifatnya sehingga menjadi lebih baik.

20
Hari ini kita masih sehat, kuat dan cantik, tetapi dengan berlalunya sang waktu, kesehatan, kekuatan dan kecantikan kita pun akan berkurang. Seperti bunga yang sekarang segar, besok akan layu dan dibuang; demikian hendaknya kita selalu menyadari bahwa pada suatu ketika kita pun akan dibuang, berpisah dari yang dicintai dan berkumpul dengan yang dibenci. Oleh karena itu, tidak ada gunanya kita sombong/berbesar kepala karena semua ada batasnya dan tidak kekal.

21
Dalam kehidupan sebagai suami istri, hendaknya didasari keyakinan bahwa pilihannya telah benar. Setelah ia yakin memilih pasangan hidup sesuai dengan yang diinginkannya, maka ia akan selalu bersemangat untuk menjaga keutuhan rumah tangganya. Ia akan terus memusatkan perhatian kepada keluarganya. Apabila ada orang lain yang lebih menarik daripada pasangan hidupnya, ia akan segera menyadari dan menghindari karena pikirannya tetap terpusat pada pasangan hidupnya.

22
Perbuatan orangtua yang sesuai dengan sila akan lebih mudah ditiru anak daripada nasehat belaka tanpa contoh nyata.

23
Segala suka dan duka sesungguhnya adalah karena buah perbuatan kita sendiri. Karena itu, bila kita sedang berbahagia tambahlah terus kebajikan, agar dapat terus mempertahankan kebahagiaan yang sedang kita rasakan.

24
Buah kamma yang diterima seseorang lebih cenderung bersifat kumpulan dari berbagai perilakunya, bukan berbuah satu demi satu perbuatan.

25
Selama seseorang belum mencapai kesucian, maka pikirannya pasti masih diliputi dengan ketamakan, kebencian dan kegelapan batin. Selama itu pula segala yang ia ucapkan, lakukan dan pikirkan akan selalu berpamrih.

26
Sesungguhnya, mempercayai suatu agama adalah hal yang bersifat sangat pribadi dan hendaknya orang beragama juga dapat menghargai kebenaran yang ada dalam setiap agama lain.

27
Cara memusnahkan iri hati adalah dengan menyadari bahwa segala suka dan duka yang dialami seseorang adalah buah dari perbuatannya sendiri.

28
Segala sesuatu yang dipikirkan sudah termasuk melakukan kamma.

29
Kebanyakan orang merasa iri hati dengan kebahagiaan orang lain ataupun tidak senang apabila orang lain mempunyai kesempatan berbuat baik. Perasaan ini muncul karena sebagai orang yang belum mencapai kesucian, seseorang masih diliputi oleh ketamakan, kebencian dan kegelapan batin. Oleh karena itu, agar memperoleh ketenangan hidup dan sekaligus untuk menambah perbuatan baik, perasaan iri ini harus dikendalikan, bahkan kalau dapat, dimusnahkan.

30
Sesungguhnya, apabila seseorang telah mengetahui kekurangan yang ada pada diri orang lain, maka hendaknya ia sendiri harus berusaha menjadi orang yang lebih baik daripada mereka yang telah dicelanya.

31
Sikap atau perilaku yang lebih baik daripada hanya sekadar memiliki rasa malu berbuat jahat adalah memiliki rasa takut akan akibat berbuat jahat.






http://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/kiriman-rofin-bodhikusalo/
Comments
0 Comments
>

Arini